Apakah Latar Belakang Pertempuran 10 November di Surabaya?
Pertempuran 10 November di Surabaya merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Indonesia. Pertempuran ini menandai perlawanan sengit rakyat Indonesia melawan pasukan Inggris yang ingin menguasai kembali Indonesia setelah kemerdekaan.
Latar Belakang Pertempuran 10 November di Surabaya:
1. Perjanjian Linggarjati:
- Perjanjian ini ditandatangani pada 15 November 1946 di Linggarjati, Jawa Barat, antara Indonesia dan Belanda.
- Perjanjian ini mengakui kedaulatan Republik Indonesia atas Jawa, Sumatra, dan Madura, tetapi memberikan wilayah lain seperti Kalimantan, Sulawesi, dan Indonesia Timur kepada Belanda.
- Perjanjian ini banyak ditentang rakyat Indonesia yang menganggapnya merugikan.
2. Pendaratan Sekutu di Surabaya:
- Setelah Perjanjian Linggarjati, pasukan Sekutu, terutama Inggris, yang ditugaskan untuk melucuti senjata tentara Jepang, mulai mendarat di Surabaya pada September 1945.
- Awalnya, hubungan antara Sekutu dan rakyat Indonesia berjalan baik. Namun, situasi berubah setelah Sekutu terlibat dalam penangkapan para pemimpin Republik Indonesia, termasuk Presiden Soekarno.
3. Peristiwa 19 September 1945:
- Pada 19 September 1945, terjadi insiden di Surabaya antara tentara Inggris dan laskar rakyat Indonesia.
- Insiden ini dipicu oleh tindakan provokatif tentara Inggris yang mengibarkan bendera Belanda di atas Hotel Oranje, Surabaya.
- Peristiwa ini kemudian disusul oleh pengibaran bendera merah putih di tempat yang sama oleh para pemuda Indonesia.
4. Pertempuran Surabaya:
- Pertempuran Surabaya dimulai pada 27 Oktober 1945 dan berlangsung hingga November 1945.
- Keadaan semakin memanas setelah Inggris mengeluarkan ultimatum kepada rakyat Surabaya untuk menyerahkan senjata.
- Rakyat Surabaya menolak ultimatum tersebut dan bertekad untuk mempertahankan kemerdekaannya.
- Pertempuran sengit terjadi di berbagai wilayah Surabaya, dengan rakyat Indonesia berjuang dengan gigih.
- Dalam pertempuran ini, banyak sekali korban jiwa, baik dari pihak Indonesia maupun Inggris.
5. Pengakuan Internasional:
- Pertempuran 10 November di Surabaya menunjukkan tekad kuat rakyat Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaannya.
- Pertempuran ini mendapat dukungan dari berbagai negara, dan membantu memperkuat posisi Indonesia di mata internasional.
6. Semangat Arek-Arek Suroboyo:
- Pertempuran ini memperlihatkan semangat juang yang tinggi dari rakyat Surabaya, yang dikenal dengan sebutan "Arek-Arek Suroboyo".
- Semangat ini ditandai dengan keberanian, patriotisme, dan tekad bulat untuk melawan penjajah.
Kesimpulan:
Pertempuran 10 November di Surabaya merupakan puncak dari perlawanan rakyat Indonesia terhadap penjajah. Latar belakang pertempuran ini sangat kompleks dan melibatkan berbagai faktor, termasuk Perjanjian Linggarjati yang tidak adil, pendaratan Sekutu di Surabaya, serta peristiwa 19 September 1945. Pertempuran ini menunjukkan semangat juang yang luar biasa dari rakyat Indonesia, dan menjadi bukti nyata tekad mereka untuk mempertahankan kemerdekaan yang telah diraih.
